Selamat datang sahabat ARTV CMD di website sederhana ini, hari ini, di episode Ringkats yang ke-66, kita mau ngebahas alur cerita film Jelangkung yang dirilis pada tahun 2001.
Poster Film: Jelangkung (2001)
Menurut beberapa reviewer, film ini termasuk kedalam kategori film horor paling seram pada masanya. Wah, seperti apa ceritanya, langsung aja simak ringkasannya dibawah ini
Screenshoot Cuplikan Film Jelangkung (2001)
Premis Versi ARTV CMD:
“Saat Keempat anak muda pemburu hantu ini hilang harapan, karena sudah beberapa tempat keramat di Jakarta yang sudah dikunjungi tapi masih belum melihat hantu juga, tercetuslah ide untuk nyoba pergi mencari hantu keluar dari Jakarta, yaitu menuju Desa Angkerbatu. Mereka diikuti oleh hantu anak kecil menyeramkan yang terus mengganggunya, setelah camping dan main jelangkung disalah satu makam misterius disana.”
KETERANGAN FILM
Judul: Jelangkung
Produksi: Rexinema
Sutradara: Rizal Mantovani & Jose Poernomo
Penulis: Rizal Mantovani, Jose Poernomo, Adi Nugroho
Durasi: 1 Jam 36 Menit 3 Detik
Tanggal Rilis: 19 Desember 2001
Asal Negara: Indonesia
Platform/OTT Resmi: Belum Ada
Rilisan Fisik: VCD dan DVD
Sutradara Film Jelangkung (2001)
» ALUR CERITA FILM «
Tahun 1938, seorang anak kecil di arak oleh warga untuk dibunuh, dengan cara dipenggal kepalanya, karena penduduk percaya, anak itu menjadi sumber malapetaka di desa mereka, yaitu Desa Angkerbatu.
Setelah dimakamkan dan dibacakan do'a, rumah anak itu juga dibakar, dan tak lama setelah itu muncullah sosok misterius yang membuat warga panik ketakutan dan berlarian, sosok itu membawa mereka satu persatu ke alam lain hingga mereka menghilang secara misterius.
Kita beralih ke tim pemburu hantu, yang sedang berada di rumah kentang. Mereka adalah Ferdi dan pacarnya, Gita, Soni dan Gembol. Mereka sedang mencari hantu anak kecil yang konon katanya sering menampakkan diri dirumah itu seusai mencium bau kentang.
Salah satu teman mereka yang bernama Zulfikar, datang dan mengejek mereka yang tak menemukan apa-apa. Kemudian terciumlah bau kentang dan pintu terbuka sendiri, tapi ternyata itu adalah kucing.
Saat kembali ke mobil, Mereka berkeluh kesah karena sudah mengunjungi beberapa tempat yang katanya paling berhantu di Jakarta, mulai dari si manis jembatan ancol, hantu pastur jeruk purut, lampu merah kuningan dan terakhir rumah kentang, tapi hasilnya nihil. Zul kembali mengejek, jika mungkin hantu-hantu di Jakarta sudah pada pergi keluar daerah. Perkataan Zul ini justru memberikan ide pada Ferdi, kenapa mereka gak mencoba mencari hantu ke luar daerah saja. Dan menetapkan desa Angkerbatu sebagai tujuan utama. Karena katanya disana ada tempat camping paling berhantu.
Soni berkata jika dulu kakaknya pernah jadi panitia pelatihan anak baru disana. Banyak yang kesurupan tapi panitianya pada bungkam gak mau cerita. Dan sekarang tempatnya udah ditutup, tapi Ferdi bilang gak apa-apa siapa tahu ada penampakan, dan menyuruh Soni bertanya lokasi daerah itu pada kakaknya.
Sebagai seorang teman yang baik, Zul sedikit khawatir dan memperingati mereka berempat, jika mereka kesana itu sama saja gali kuburan sendiri, tapi keempat genk pemburu hantu itu gak peduli.
Esoknya, mereka mempersiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan selama camping nanti. Ferdi sempat menemukan buku kuno tentang jelangkung tapi Soni berkata buku peninggalan kakeknya itu udah basi.
Saat semua menuju mobil, Soni justru diam-diam memasukkan boneka jelangkung kedalam tasnya. Ferdi dan Gita malah sempat-sempatnya ciuman.
Setelah semua barang-barang masuk mobil merekapun langsung melakukan perjalanan. Sekian lama mobil melaju, dan melewati hutan malam hari. Pagipun tiba dan Gembol pergi kencing di pohon kemudian mereka melanjutkan perjalanannya lagi.
Setelah berjalan cukup lama di hutan antah berantah akhirnya mereka menemukan salah satu rumah warga dan bertanya pada nenek-nenek yang sedang menyapu halaman, dimana arah jalan yang menuju tempat kemah angkerbatu
Mereka juga menitipkan mobil disana, dan nenek itu memperingati jika mau berkemah jangan sampai melewati batas alas ketonggo yang berupa pohon gantung karena sangat berbahaya, dan mereka harus memilih jalan jalur kanan.
Setelah sekian lama berjalan mereka akhirnya menemukan pohon gantung itu, tapi mereka malah terus menerobos masuk kedalam dan karena penasaran kenapa gak dibolehin lewat jalur kiri, mereka akhirnya nekat melewati jalur itu meski sudah ada papan peringatan dilarang masuk. Mereka berhenti setelah menemukan tempat yang cocok untuk mendirikan tenda, yaitu ditengah-tengah pohon bambu.
Gembol malah mentertawakan Soni yang sangat bersemangat membangun tenda besar, Ferdipun memarahinya, karena gembol sendiri dari tadi kerjaannya cuma makan. Ferdi meminta gembol membantu soni dan Sonipun mengerjainya, karena sejak tadi Soni mendengar ejekan Gembol.
Malamnya Ferdi malah menceritakan kisah kejadian menyeramkan 4 orang yang camping di Sulawesi, yang tersesat dan kehabisan makanan hingga akhirnya, mereka jadi kanibal dan memakan temannya sendiri. Ferdi bertanya, jika iti dialami mereka, apa yang akan dilakukan? Apapun cerita Ferdi, teman-temannya gak begitu menanggapi karena itu tidak masuk akal.
Mereka berempat lanjut berkeliling menyusuri tempat sekitar, lalu Ferdi jatuh kesandung dan menemukan kuburan. Dia yakin jika kuburan itu pasti gak cuma satu dan meminta teman-temannya berpencar mencari kuburan lain. Tapi kuburan itu benar-benar cuma ada satu. Dan ada ditengah hutan.
Soni malah ingin membongkar kuburan itu, tapi teman-temannya melarang dan mereka akan kembali lagi nanti untuk menyelidikinya lebih lanjut. Dan harus segera kembali ke tanda.
Esoknya mereka kembali keliling dan menemukan bangunan yang terbengkalai. Mereka menelusuri ruangan demi ruangan. Ferdi sempat melihat kursi goyang yang bergerak sendiri. Gita menemukan ada bangunan lain di seberang. Sementara soni hampir jatuh karena didepannya gak ada pijakan lagi saat membuka pintu di lantai atas, karena gak ada yang aneh mereka mutusin untuk pergi.
Malamnya lagi, Soni pergi ke kuburan tadi malam seorang diri untuk memasang dan menyalakan kamera ke arah makam. Dengan harapan bisa menangkap penampakan. Kemudian mereka semua mutusin untuk bermalam disekitar makam. Tengah malam Soni dikejutkan dengan kameranya yang tiba-tiba jatuh sendiri. Tapi tidak ada apa-apa dan menganggap itu cuma angin.
Esok harinya, ferdi mengajak mendaki ke atas bukit, tapi Gita berkata capek jika harus jalan lagi dan mereka jadi bersitegang. Ferdi akhirnya memutuskan untuk pulang nanti malam, karena sudah 3 hari ada disana, dan mereka juga gak menemukan apa-apa, belum lagi medan yang mereka lalui gak cocok sama Gita dan Gembol.
Sebelum pulang, saat gerimis turun. Sempat-sempatnya Soni main jelangkung di kuburan misterius itu. Teman-temannya datang dan marah. Lalu Soni menancapkan boneka jelangkungnya diatas kuburan dan pergi gitu aja.
Setelah sampai di Jakarta, Zul langsung datang menemui ferdi dan bertanya pengalaman mereka. Ferdi berkata hanya melihat kuburan saja. Tentu saja Zul mengejek. Jauh-jauh ke Angkerbatu masa cuma lihat kuburan. Dan meskipun kuburan itu ada ditengah hutan jauh dari pemukiman, Zul berkata itu adalah hal yang wajar jika di desa. Karrna Rumah penduduk saja antar tetangga, itu berjauhan, dibatasi oleh lahan luas dan hutan-hutan yang lebat, jadi tidak aneh jika ada satu kuburan ditengah hutan.
Di rumah Soni, dia terkejut ketika melihat boneka jelangkung ada didalam tasnya. Padahal dia ingat betul sudah meninggalkannya diatas kuburan. Tapi Soni berpikir positip jika mungkin Gembollah yang sudah menaruhnya lagi didalam tasnya. Soni lalu mencoba memasukkan kaset rekaman kuburan di Angkerbatu, tapi alatnya macet.
Zul dan ferdi masih berdebat tentang sains dan alam lain. Mereka bertukar pikiran antara ilmu fisika dan ilmu supranatural dalam agama.
Sementara si Gembol yang lagi makan mengalami kejadian aneh. Gelas air minumnya pindah sendiri, ketika mengambil sendok yang jatuh dibawah meja. Saat sendoknya jatuh lagi, garpunya malah berjalan menjauh pergi.
Gita yang lagi berenang, melihat penampakan hantu anak kecil menyeramkan.
Begitu pula dengan Ferdi yang kata ibunya, tadi malam ada anak kecil yang nyariin, usianya sekitar 5 tahun dan katanya ngikutin ferdi. Tentu saja ferdi bingung karena merasa gak punya kenalan anak usia 5 tahunan. Dia gak mau ambil pusing dan menganggap anak itu mungkin salah orang, karena kalau memang mencari Ferdi, dia pasti balik lagi.
Malam harinya, tim pemburu hantu mengunjungi rumah sakit terbengkalai yang katanya ada suster ngesotnya. Merekapun berpencar menelusuri ruangan demi ruangan.
Gitalah yang pertama kali melihat sosok suster ngesot itu. Sementara Ferdi malah melihat hantu anak kecil. Soni, yang mendengar decitan pintu mencoba mendekat dan membuka pintu. Lalu melihat ada hantu anak kecil yang nempel didinding bersama boneka jelangkung.
Ferdi dan Gita yang sama-sama lari ketakutan akhirnya bertemu dan langsung menuju mobil. Begitupula dengan Soni. Sementara si Gembol yang ada dilantai 2 mulai mendengar sayup-sayup suara aneh anak kecil. Ferdi lalu menghubunginya lewat walkie talkie dan menyuruh Gembol segera menuju mobil.
Merekapun akhirnya pulang ke markas. Dan Zul pun mengejek mereka kualat karena sudah menantang hantu. Gembol berkata jika dia gak melihat penampakan apapun, tapi ketiga temannyalah yang syok ketakutan. Ferdi lalu menyangkut-pautkan dengan anak yang kata ibunya mencari Ferdi jam 11 malam. Mungkinkah anak itu juga hantu seperti yang mereka lihat??
Setelah Zul menghina mereka yang katanya pemburu hantu tapi giliran ketemu hantu sekali saja malah trauma, Zul justru mau membantu mereka. Dia mengenalkan orang sakti bernama Pak Sakimin yang sangat ahli mengatasi masalah ghaib. Cieee... Sesayang itu lu Zul sama temen lu??
Merekapun akhirnya pulang ke rumah masing-masing dan akan menemui pak Sakimin esok hari.
Dirumah, Ferdi melihat Dion, kakaknya sedang nonton TV. tapi saat melewati kamar mandi, Dion malah sedang gosok gigi. Sontak Ferdi terkejut dan merasa aneh, lalu mengajak kakaknya itu melihat siapa yang nonton TV. Begitu dipegang, ternyata yang nonton tv adalah dion yang asli, dan dion yang di kamar mandi tiba-tiba hilang.
Ini serem banget sih ini
Gita, membalikkan boneka dikamarnya yang tiba-tiba jadi serem. Lalu dia melihat penampakan suster ngesot berambut putih didepan pintu yang tentu saja ngesot, kalau berdiri mah itu burung kalian. Wkwkwk... Suster itu melompat eh, maksudnya ngesot sambil membawa boneka jelangkung.
Gembol yang lagi diperjalanan juga melihat penampakan. Begitupula dengan Soni yang mengalami kejadian aneh saat tidur dirumahnya, pemutar kasetnya tiba-tiba jalan dan menampilkan rekaman makam di Angkerbatu.
Saat semuanya tidur tiba-tiba ada yang mengambil kamera bahkan ngeshoot mereka berempat yang lagi tidur sebelum kamera kembali lagi ke tempat semula dan jatuh. Tiba-tiba ada yang ngetok jendela kamar Soni dan ternyata itu adalah boneka jelangkung, Soni yang ketakutan langsung menarik selimut dan bangun-bangun Soni sudah ada di Angkerbatu, tepatnya di kuburan itu. Lalu dia menarik selimutnya lagi dan sadar jika dirinya baru saja berhalusinasi. Tapi dia sangat ketakutan.
Esok harinya mereka mendatangi Pak Sakimin. Soni yang sangat parno malah tak segan menyogok Pak Sakimin dengan uang dan barang mewahnya, lalu meminta agar mengusir hantu yang mengganggunya. Tentu saja Pak Sakimin kesal sama sikapnya yang gak sopan, dan gak punya etika itu. Soni gak peduli karena dia hanya ingin hantu itu pergi.
Saat diterawang Pak Sakimin tahu jika mereka sudah melakukan kesalahan dengan melanggar peraturan, bahkan parahnya mereka sudah mengganggu makhluk disana dengan bermain jelangkung. Satu-satunya cara yang harus mereka lakukan adalah pergi kesana lagi dan mencabut boneka jelangkungnya yang sudah ditancapkan di kuburan.
Soni berkata tidak tahu jika dia sudah mengganggu makhluk disana, dia mengira dengan main jelangkung dirinya bisa memanggil arwah dan meminta ilmu ghaib. Disini mereka mulai saling salah-salahan yang membuat Pak Sakimin muak, dan menyuruh mereka agar segera pergi kesana sekarang juga.
Saat diperjalan melewati hutan hantu anak kecil menyeramkan itu menampakkan wujudnya dipinggir jalan. Setibanya dirumah sang Nenek, mereka kembali menyapanya, tapi si Nenek kali ini marah pada mereka dan menyuruhnya pulang ke Jakarta saja. Karena mereka semua sudah membuat kerusakan dengan melanggar pantangan.
Ferdi and the genk gak peduli dan tetap terus melanjutkan perjalanan. Terlihat si kalek nyipratin air pada mobil mereka. Nah, selama perjalanan Ferdi diganggu oleh bisikan-bisikan aneh dan juga hantu anak kecil itu.
Ketika mereka sampai, anehnya kuburan yang mereka jumpai sebelumnya tiba-tiba tidak ada alias hilang. Soni yakin jika pasti ada yang mindahin. Mereka mencoba berpencar untuk mencarinya, tapi tetap tidak menemukannya. Setelah berdiskusi panjang, Soni mutusin buat nginap semalam disana, karena tidak ingin pulang sia-sia sebelum tujuan mereka tercapai. Mereka yang juga tidak mau diganggu hantu sepakat, untuk lanjut mencari kuburan itu esok hari.
Malam hari, hujan turun lumayan deras, Soni berkata jika dia gak bisa berdiam diri begitu saja di tenda, dia harus mencari kuburan itu dan mencabut jelangkungnya segera. Agar semua masalahnya cepat selesai. Mereka berdua sempat ribut karena beda pendapat, dan Ferdi malah menyinggung Soni dan mengatakan jika sebenarnya tujuan Soni bukan untuk mengusir hantu melainkan ingin mendapatkan ilmu sakti untuk dirinya sendiri. Soni pun gak mau banyak bicara dan gak peduli sama Ferdi yang marah-marah gak jelas. Dia akhirnya pergi dengan senternya untuk mencari kuburan yang hilang itu.
Beberapa saat kemudian, Didalam tenda Ferdi terlihat emosi, belum lagi tendanya bocor. Dia bahkan memarahi Gita yang merengek minta antar karena kebelet kencing. Akhirnya Gita minta antar pada Gembol.
Gembol merasakan ada sosok yang memperhatikan mereka dari bangunan tua disana. Sementara Soni, masih berada ditempat kuburan yang tiba -tiba muncul lagi dengan sendirinya dan boneka jelangkung itu masih tertancap disana.
Ditenda, ferdi yang mendapat gangguan dari hantu anak kecil itu berlari keluar tenda dan kesandung akar, jatuh dan pingsan.
Setelah selesai pipis, gita mengajak Gembol pergi, tapi Gembol tertegun dan seakan terhipnotis melihat sosok penampakan di rumah terbengkalai itu. Gita tidak menyadarinya dan menganggap Gembol ada dibelakangnya, dia terus berjalan sambil cerita jika dia gak pernah melihat Ferdi semarah dan seemosi gitu, bahkan berani membentaknya. Begitu menyadari Gembol tidak ada dibelakangnya, Gita jadi takut dan teriak. Gembol yang mendengar teriakan Gita dari kejauhan terkejut sadar dan segera mencari Gita namun tiba-tiba ada sosok yang menyerangnya.
Soni berusaha mencabut boneka jelangkung yang entah kenapa sangat susah. Sebelum akhirnya dia juga diserang oleh sesuatu. Gita yang ketakutan teriak memanggil teman-temannya dan melihat Ferdi ada didepannya, namun saat didekati rupanya itu adalah hantu. Gitapun berteriak dan berlari.
Sementara itu, di tenda, Ferdi terbangun dari pingsannya dan pandangannya kabur karena kacamatanya jatuh dan hilang. Dalam halusinasinya ferdi mendengar teriakan orang, para warga dan anak kecil, dia kemudian merasakan ada ditengah tengah pembantaian anak kecil di masa lalu, dan saat melihat hantu itu ferdi yang menemukan clurit soni yang tertancap di pohon mengambilnya lalu menyerang si hantu dan memenggal kepalanya layaknya adegan di awal itu guys, tapi kali ini yang melakukannya si ferdi. Kemudian ferdi menemukan kacamatanya dan saat dipasang betapa terkejutnya ferdi saat mengetahui yang dia bantai bukanlah hantu, melainkan Gita, pacarnya sendiri yang kondisinya sudah mengenaskan.
Kemudian sosok hantu anak kecil memyeramkan itu muncul dihadapan ferdi, menyergapnya dan ferdipun teriak. Is dead juga tuh si ferdi.
~ • Tamat • ~
Untuk yang malas baca, kalian bisa tonton videonya dibawah ini ya guys
» RINGKATS EPISODE 66 «
Alur Cerita Film Jelangkung (2001)
No comments:
Post a Comment