Hai sahabat ARTV CMD pecinta movie, Apa kalian percaya sama setan? Yap! Di Episode ke-63 segmen Ringkats, kita akan bahas film yang berjudul Anak Setan (2009) yang disutradarai oleh Allo Geaffary
Poster Film: Anak Setan (2009)
KETERANGAN FILM
Judul: Anak Setan
Produksi: IMF / Indonesia Merdeka Film
Sutradara: Allo Geaffary
Penulis: Monty Tiwa
Durasi: 1 Jam 33 Menit 48 Detik
Tanggal Rilis: 29 April 2009
Asal Negara: Indonesia
Platform/OTT Resmi: Belum Ada
Rilisan Fisik: VCD dan DVD
Sinopsis Singkat:
Menceritakan tentang kepala Rumah Sakit Jiwa baru yang sok tahu, bahkan melepas gadis misterius yang sudah bertahun-tahun terpasung di gudang belakang rumah sakit. Sehingga keanehan pun mulai terjadi sejak saat itu.
Seperti apa ceritanya, langsung saja yuk kita mulai.
Allo Geaffary, Sutradara Film Anak Setan (2009)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Adegan diawali dari RSJ Cempaka, seorang wanita berjalan sambil melihat jam tangan yang menunjukkan pukul 07:30 pagi, tapi semua staff rumah sakit pada gak kelihatan. Bahkan dua satpam penjaganya malah masih molor. Kondisi rumah sakit seperti gak terurus, semuanya kotor, tanaman dan daun-daun kering menghiasi lantai. Saat mendengar remangan musik di salah satu ruangan, wanita itu menghampirinya.
Ternyata ada dua staff. Yaitu Suster Maimunah dan Dulmatin yang lagi asyik berjoget bokong semok. Wanita itu membanting radio dan meminta semua staff kumpul diruangan kepala rumah sakit. Rupanya wanita itu adalah Gabriela Sentosa alias Gebi. kepala rumah sakit jiwa yang baru, pengganti Pak Sanusi yang sudah meninggal karena bunuh diri. Gebi berkata dirinya lebih keras dan gak segan memecat staff yang kerjanya asal-asalan. Dan ugas pertama mereka hari ini adalah bersih-bersih.
Beberapa saat kemudian, ketika Dulmatin bengong menatap foto Pak Sanusi, Gebi bertanya tentang bagaimana sifat Pak Sanusi. Yang kata Dulmatin orangnya baik, ramah, lembut dan taat beragama, tapi Gebi menyanggah, kalau taat beragama kenapa bunuh diri, bukankah itu sama saja menentang Tuhan. Dulmatin pun berkata tidak tahu dan akhirnya segera pergi. Gebi kemudian mengganti bingkai foto Pak Sanusi dengan foto dirinya.
Malam hari, saat mau pulang, Gebi mendengar suara aneh dan mencoba mencari asal usul suara itu yang menuju ke gudang belakang rumah sakit. Dulmatin datang dan mengatakan jika disana tidak ada apa-apa dan tempat itu sudah dikosongkan selama bertahun-tahun.
Dua satpam yang berkeliling melihat penampakan sosok wanita di ayunan ranting pohon. Dan setelah didatangi tidak ada siapa-siapa, namun tiba-tiba di belakang mereka muncul penampakan suster menyeramkan.
Esok paginya, disaat gerimis melanda. Gebi datang ke rumah sakit dan melihat semua staff sudah bekerja dan melakukan aktifitas kembali. Satpam datang menyambutnya dengan payung, kemudian saat diruangannya, Gebi menanyakan berkas tahun 92-93 yang hilang, Dulmatin mengatakan mungkin saja berkas itu ada dirumah Pak Sanusi, karena sepengetahuannya, Pak Sanusi sering membawa pulang berkas untuk dikoreksi dirumahnya. Gebi pun meminta Dul mengirim orang kerumah almarhum untuk mencati berkas itu.
Malam harinya, Gebi kembali mendengar suara tangisan yang berasal dari gudang kosong belakang rumah sakit. Kali ini dia mendengar suaranya sangat kuat yang bersumber dari pintu yang terkunci. Dulmatin datang menegur dan Gebi menyuruhnya untuk membuka pintu. Dan saat diperiksa, Gebi terkejut saat melihat ada gadis yang terpasung mengamuk. Dengan mata tertutup kain.
Setelah petugas menyuntikkan obat penenang, Gebi bertanya pada Dulmatin siapa gadis itu dan kenapa bisa dipasung disana. Dulmatin berkata tidak tahu, karena sejak dirinya pertama kali bekerja 7 tahun lalu, gadis itu sudah ada disana. Dan Pak Sanusi hanya berkata jika gadis itu berbahaya sehingga tidak boleh dicampur dengan pasien lain dan Pak Sanusi sendiri yang turun tangan untuk merawatnya langsung. Gebi justru membebaskan gadis itu dan bertanya, tapi dia hanya diam. Gebi mencoba mencari data informasi pasien. Tapi tidak menemukan nama gadis itu. Dulmatin pun mengatakan, mungkin datanya ada di berkas tahun 92-93 yang hilang itu. Dulmatin sudah mengirim orang, tapi katanya rumah Pak Sanusi sudah terbakar akibat korsleting listrik.
Karena gak tahu siapa nama gadis itu dan sang gadis juga gak mengingat namanya. Gebi memberikan data nomor telepon dan menyuruh gadis itu memilih satu dan dipilihlah nama Stella. Gebi merawat stella hingga kondisinya semakin membaik, bahkan memberikan kamar khusus. Dan berjanji akan mencari tahu tentang stella. Gebi juga meminta maaf atas perlakuan pihak rumah sakit yang selama ini sudah memasungnya. Untuk pertama kalinya, Stella mengucapkan kata, terima kasih dan Gebi memintanya untuk memanggilnya kakak.
Temannya Dulmatin meminta tolong untuk naruh pasien yang kesurupan karena main jelangkung. Tentu saja Dulmatin menolak dan menyuruh membawanya ke dukun saja. Selain ruangannya sudah penuh, orang itu tidak kelihatan mengalami gangguan kejiwaan. Saat mereka berdebat karena beda pendapat, orang itu lepas dari genggaman dan lari. Tapi berhenti tepat dihadapan Stella yang sedang bersih-bersih. Seakan ketakutan hebat.
Kondisi Stella Semakin hari semakin membaik bahkan Gebi meminta Stella untuk mengerjakan soal ujian agar mengetahui tingkat pendidikannya dan Gebi terkejut dengan hasilnya. Kemudian Gebi menelfon seorang guru SMA bernama Panji yang merupakan mantan pacarnya. Untuk menguji Stella.
Setelah memberikan beberapa soal ujian acak setara universitas, Panji terkejut karena Stella mendapatkan hasil yang baik dan Panji menyarankan Gebi untuk menyekolahkan Stella. Perihal data pribadinya yang belum diketahui, karena mereka tinggal di Indonesia yang semuanya bisa diatur lewat jalan belakang, asal ada orang dalam.
Panji sempat merhatiin tanda di leher Stella yang sepertinya adalah simbol namun Gebi membantah dan yakin jika itu cuma tanda lahir. Meski ragu untuk menyekolahkan Stella seperti saran Panji, karena sejak mereka putus dan kejadian di masa lalu membuat Gebi sulit mempercayai Panji lagi, tapi panji mencoba meyakinkannya.
Beberapa hari kemudian, Stella datang ke sekolah dimana para muridnya adalah orang kaya semua dan diantar dengan mobil mewah, kecuali Stella yang malah diantar sama ambulan Rumah Sakit Jiwa. Panji kemudian memanggil Stella dan mengantarkannya kedalam kelas.
Setelah memperkenalkan diri, Pak Bagyo meminta Stella mencari kursi kosong. Dan stella duduk bersama cowok cupu bernama Wahyu.
Di RSJ, Gabriella menanyakan orang-orang yang bersama Pak Sanusi didalam foto pada Dulmatin. Dul menjelaskan didalam foto itu Ada Pak Doni yang sekarang sudah pindah ke rumah sakit di Jogja, Mas Tio yang sudah jadi pendakwah di Malaysia, Suster Santi yang menjadi bidan di Lanpung, Suater Agnes yang sekarang sudah tua dan sakit-sakitan dan rumahnya tidak jauh dari sana. Kemudian yang terakhir, Suster Dewi, dimana Dulmatin tidak pernah bertemu karena saat dirinya pertama kali kesana beliau sudah wafat. Kabarnya Suster Dewi mengakhiri hidupnya sendiri pada tahun 98 nan. Dan karena yang dekat hanya rumah suster Agnes, Gebi pun meminta antar kesana.
Sementara itu, Panji mencoba melukis simbol yang dia lihat dileher Stella. Kemudian ditelpon oleh Gebi untuk menemaninya ke rumah suster Agnes.
Sampai disana, suster agnes berkata jika pak sanusi adalah atasan yang paling baik yang pernah Agnes temui. Orangnya ramah, humble, santun dan taat beragama. Lalu Gebi menyinggung soal gadis yang dipasung dibelakang rumah sakit. Agnes jadi marah dan berkta agar Gebi jangan sok tahu dan menilai orang sembarangan jika tidak pernah mengenal beliau. Agnes berkata jika apa yang dilakukan oleh pak Sanusi karena dia mencintai Tuhan. Ketika Panji memperlihatkan simbol dileher Stella yang sudah dia lukis, Agnes jadi ketakutan, marah besar dan meminta anaknya mengusir mereka.
Panji lalu menyarankan Gebi untuk bertanya pada keluarga pak Sanusi saja, tapi pak Sanusi selama ini ternyata hanya tinggal sendiri. Dan Gebi sangat yakin jika Stella adalah korban, meskipun belum tahu cerita sebenarnya. Panji berkata Gebi tidak boleh menyimpulkan begitu saja, dan hal itu membuat Gebi kesal, kemudian lagi-lagi menyinggung soal masa lalu mereka hingga mereka berseturu lagi
Malamnya, saat Gebi mandi di bathup tiba-tiba lampunya mati.
Esok harinya, di sekolah, Stella memergoki salah satu teman sekelasnya yang bernama Vanya dari genk Pinky Meki yang menyogok guru dengan colekan donatnya supaya mendapat nilai tinggi. Teman-temannya Vanya berusaha menarik Stella dan menyuruhnya tutup mulut. Lalu meminta Stella yang kebelet pergi ke WC belakang sekolah, dimana penampakannya sangat menyeramkan, tapi Stella mencoba beraniin diri pipis disana.
Stella kemudian mendengar suara tapi setelah di cek gak ada siapa-siapa. Kemudian saat keluar, bertabrakan dengan cowok bernama Lano. Lano berkata jika Stella pasti dikerjai sama genknya Vanya, yang plecun semua dan doyan menggoda cowok-cowok untuk disep*ng, bahkan merelakan mekiea-kiewnya dicolek guru mereka yang mesum. Karena WC itu sebenarnya sudah gak digunakan lagi. Lano lalu mengajak Stella untuk ikut ekskull tapi Stella gak ngerti apapun. Temen Lano, Jerry lalu mengagetkan dan menggoda mereka berdua.
Malam harinya saat di RSJ, Stella mendapat gangguan dan melihat penampakan sosok anak kecil yang mengajaknya bermain. Tiba-tiba keluar darah dari lubang mekiw-kiewnya yang membuat Stella teriak-teriak tengah malam. Para staff rumah sakit menelpon Gabriella, tapi si Gebi gak pernah lupa nelpon Panji juga, padahal disana panji dikacangin. Dan hanya mendengar obrolan para staf yang mengatakan sering melihat penampakan belakangan ini.
Stella rupanya hanya datang bulan saja, dan Panji heran kenapa telat banget, karena si Stella juga udah dewasa dan pasti bulunya sudah lebat. Gebi berkata jika itu bisa saja terjadi karena beberapa faktor salah satunya asupan gizi, yang tentu saja berpengaruh, karena selama ini Stella hanya dikurung dan dipasung
Esoknya, di sekolah, lagi ada ujian. Disini pak Bagyo terlihat kegatalan sama Stella. Dan Stella yang mengetahui guru bangzat berotak mesum itu langsung menginjak sepatu guru sialan itu sebagai bentuk perlawan responnya.
Gabriella dan Dulmatin datang ke rumah pak Sanusi. Dulmatin ngobrol sama kepala RT yang juga heran kenapa bisa terbakar padahal listrik dirumah itu sudah diputus sejak lama. Gebi sendiri mencoba masuk dan menemukan micro kaset. Sesampainya di rumah sakit, Gabriella langsung mencoba memutar mikro kaset yang dia temukan yang ternyata berisi rekaman pernyataan pak Sanusi beserta suara erangan wanita pada tanggal 28 agustus 1998.
Kembali ke sekolah, Stella yang sudah selesai mengerjakan soal memberikan contekan pada Wahyu yang akhirnya dilihat oleh Pak Bagyo. Dan saat istirahat, setelah selesai memeriksa hasil ujian. Pak Bagyo memanggil Wahyu dan Stella ke gudang. Kemudian menghukum dan menampar Wahyu. Stella mencoba protes dan pak Bagyo malah memaksa Stella membuka baju untuk diremas tiew-tiew nya, kemudian memecut mereka berdua menggunakan ikat pinggangnya berkali-kali. Lano yang mendengar jeritan Stella datang menegur tapi Pak Bagyo mengancam akan mengurangi nilai Lano jika apa yang terjadi barusan sampai terdengar oleh guru lain.
Sementara itu, Panji mendatangi temannya yang bernama David, seorang Arkeolog, untuk menanyakan simbol di leher Stella yang dia gambar. David mengambil sebuah buku yang berisi simbol mirip dengan yang Panji gambar. Simbol itu ada di abad 15 waktu masa kerajaan Demak Bintoro.
Simbol itu biasa digunakan untuk menandai seorang penjahat kriminal abadi, dengan menstampel punggung mereka menggunakan besi panas.
Di rumah sakit Gabriella lanjut mendengar rekaman seorang wanita yang berkata jika pak Sanusi munafik, dia taat beragama tapi gak pernah nolak jika diajak ewita, suara itu bahkan menyebut Gabriella juga munafik yang membuat Gebi terkejut.
Pulang sekolah, Stella menangis tapi gak mau cerita apa yang sudah terjadi di sekolah. Stella hanya bertanya kenapa ada orang yang jahat. Gebi pun menjelaskan jika manusia memang begitu, jadi kita sendiri yang harus pandai menilai mana orang baik dan mana orang jahat. Ketika Stella bertanya, Gebi yang dianggap kakaknya itu orang baik apa jahat. Tentu saja Gebi berkata dirinya adalah orang yang baik. Yaiyalah mana ada orang yang menganggap dirinya sendiri jahat. Semua orang ingin terlihat baik bukan.
Di sekolah saat pak Bagyo yang sedabf mencuci muka dihantui olrh arwah menyeramkan, lalu dia mendengar suara aneh. Dan tiba-tiba ada sosok yang memotong kont*l eh maksud saya kepalanya.
Esok paginya, Pak panji datang menggantikan pak Bagyo yang tiba-tiba tidak masuk dan tak ada kabar. Semua anak-anak pun senang karena selain baik, pak Panji juga ganteng, yang membuat mekiew-kiew siswi-siswi disana basah dan membuat otong siswa homo disitu ngaceng. Ketika bertanya pelajaran Pak Bagyo sudah sampai mana, Stella spontan mengangkat tangan sambil mengatakan dengan lantang ajaran pak Bagyo sampai sekelangkangannya Vanya. Semua temannya pun tertawa dan Vanya yang emosi melabrak Stella, tapi tiba-tiba hidungnya mengeluarkan darah segar (mimisan)
Saat jam istirahat, David menelpon Panji dan mengabarkan penemuan barunya tentang simbol yang Panji tanyakan kemarin. David menemukan simbol yang persis dan sejarahnya, yaitu pada abad ke 14 jaman kerajaan Singosari. Pasukan Kubilaikan dari Mongol sempat mendarat di Jawa Timur. 5000 pasukannya meninggal dibantai habis-habisan waktu ekspedisi ke hutan di daerah Tuban, saksi mata terakhir sempat membuat laporan untuk Kubilaikan, tapi laporannya itu gak pernah sanlmpai ke Mongol dan masih ada disini, alias di jawa. Dalam laporan itu ada simbol yang dalam bahasa Mongol artinya
Iblis. Tentu saja Panji terkejut mendengar pernyataan itu. Sambil melihat ke arah Stella yang lagi bersama teman-temannya.
Panji mendatangi Gabriella yang sedang merawat pasien lalu Panji memberitahu tentang Stella dan sombol itu, tapi Gebi malah marah, Dan mengaitkan sama hubungan mereka di masa lalu saat mereka pacaran. Yang ternyata, Gebi sempat hamil anaknya Panji,btapi si Panji malah meninggalkannya dan gak tanggung jawab. Sampai sekarang Gebi masih merasa sakit, sakit tapi kalau butuh apa-apa nelponnya malah sama mantan. Mereka pun jadi ribut. Dan Saat mau pulang, Panji melihat ranting pohon ayunan yang mengayun sendiri. Panji mencoba datang mendekat tapi gak ada apa-apa. Padahal aslinya ada hantu anak kecil disana.
Gabriella datang ke kamar Stella. Dan Stella bercerita jika ada temen cowoknya yaitu Lano, yang ngajakin untuk datang ke acara proom night. Gebi berkata kalau dia orang baik maka Stella harus benrbuat lebih baik darinya, kemudian menyuruh Stella tidur karena sudah larut malam.
Tengah malam, ada angin kencang yang membuka kamar Stella dan saat Stella keluar, dia terpana melihat ayunan di pohon besar. Dan saat memegang ranting itu, ada sekelibat kejadian di masa lalu tentang Dewi dengan bayinya disana
Esoknya, di sekolah, Stella mulai mengalami kejadian aneh. Semua t
wajah teman-temannya berubah menakutkan karena trauma atas kejadian kemarin. Kita lompat ke pulang sekolah, dimama stella gak jadi mau pergi ke proom night karena pasti banyak orang jahat. Gebi berkata, Stella harus memahami dua sisi, karena memang didunia ini ada orang baik dan jahat. Dab Stella tidak perlu khawatir, karena masih banyak orang baik diluaran sana. Gebi kemudian memberikan hadiah gaun merah untuk dipakai stella ke acara proom night
Malamnya, Lano menjemput Stella dan ngobrol dengan Dulmatin. Stella kemudian datang yang membuat Lano terpana akan kecantikannya.
Sementara itu, setelah disuapi anaknya. Suster Agnes menangis ketika melihat foto bersama dirinya waktu kerja di RSJ Cempaka. Dia mulai batuk darah dan menangis. Gebi mendapat telepon dari anaknya suster Agnes yang mengatakan, jika ibunya ingin bertemu dengan Gebi. Karena ada hal penting yang mau dibicarakan.
Setelah sampai disana, suster Agnes memberitahu jika usianya mungkin tidak akan lama lagi, jadi dia harus memberitahu Gebi tentang beberapa kebenaran supaya tidak membawa beban. Suater agnes memberikan bingkisan sambil mengatakan, Gebi harus percaya sama Tuhan dulu sebelum dia membuka bingkisannya nanti, karena apa yang ada didalam, adalah kebenaran.
Sampai di rumah sakit Gabriella membuka bungkusan itu yang ternyata berisi kaset lama. Lalu dia meminta Dulmatin untuk menyiapkan peralatan untuk memutarnya, Dalam bungkusan itu juga ada sebuah buku diary suater Agnes
Isinya kurang lebih seperti ini
Saat pertama kali kerja, Agnes sangat suka dengan rumabhsakit itu, selain pemiliknya yaitu Pak Sanusi yang baik. Orang-orang disana juga ramah sama pasien. Berbeda jauh dari tempat kerja sebelumnya. Suasananya juga hangat dengan orang-orang yang memanusiakan manusia, merawat pasien gangguan jiwa itu tidak mudah tapi disana, semua staff bekerja dengan senang hati. Disana Suster Agnes bertemu dengan Suster Dewi dan mereka akhirnya jadi sahabat.
24 Marrt 1991, sudah 10 bulan Jakarta dikejutkan dengan kasus pembunuhan masal dan isu-isu tentang orde baru. Banyak kejadian mutilasi, pemerkosaan, dll. Pagi itu Polisi membawa seorang pria gila ke rumah sakit jiwa Cempaka. Sebelumnya orang itu diduga merupakan dalang dibalik kekacauan yang terjadi, tapi karena terus-terusan mengaku iblis jelmaan setan yang diturunkan oleh Tuhan ke bumi. Polisi akhirnya mengirim orang itu ke RSJ Cempaka. Banyak hal aneh yang terjadi sejak pria itu masuk kesana, tumbuh-tumbuhan banyak yang layu bahkan kering dan mati, tidak ada yang bisa hidup meski suster Agnes menyiramnya tiap hari, hal itu membuat beberapa staff heran dan banyak memundurkan diri karena merasa itu sebuah pertanda buruk. Namun beda dengan suster Dewi yang tetap semangat bekerja merawat pasien gila yang ada disana.
Beberapa minggu kemudian, pasien gila yang mengaku iblis dari keturunan setan itu kabur, kemudian memperkosa Suster Dewi yang lagi asyik baca buku di ayunan ranting pohon. Dewi pun hamil tapi pria itu tidak pernah kelihatan lagi alias menghilang secara misterius. Hari demi hari perut suster Dewi semakin membesar, Pak Sanusi dan beberapa staff yang tersisa termasuk Suster Agnes sepakat untuk menyembunyikan kejadian itu, karena itu merupakan aib rumah sakit. Belum lagi citra rumah sakit sudah buruk semenjak beredar gosip miring perihal tanaman-tanamam yang pada mati.
Setelah Suster Dewi lahiran, awalnya mereka merawat bayi perempuan itu dengan baik tanpa ketahuan publik. Tapi rupanya pertumbuhan anak itu justru membawa petaka. Setiap hari selalu ada masalah, bahkan kerap membuat kekacauan. Anak itu bahkan doyan memenggal kepala pasien tanpa alasan jelas dan hanya mengatakan mereka semua orang jahat. Suster Dewi kerap memergoki anaknya itu bersetubuh dengan pasien sebelum akhirnya memenggalnya, namun dia tidak pernah cerita dan menyimpannya sendiri. Hampir semua cowok dirumah sakit sudah diaetubuhi oleh si anak setan itu. Pak Sanusi juga kerap diajak untuk bersetubuh, tapi karena menolak dan tentu saja menjadi marah, anak itu menjebaknya bersama dewi dini pagi hari ketika cowok lagi sagne-sagnenya, dan dengan kekutan roh jahatnya menghipnotis Dewi dengan mata merahnya, sampai Dewi menuruti semua perkataannya, Dewi mendatangi Sanusi dan melakukan hubungan terlarang. Kejadian itu terus terjadi, Sampai akhirnya Dewi sadar jika itu ulah dari anaknya. Dewi terus mendapat tekanan dari anaknya untuk bersetubuh dengan Sanusi karena anaknya mengancam akan membunuh semua orang yang ada dirumah sakit jika Dewi menolak.
Didetik-detik sebelum memutuskan untuk bunuh diri, Suster Dewi mengungkapkan semuanya pada Pak Sanusi jika selama ini dirinya hanya diperalat oleh anaknya untuk memuaskan hasrat Sanusi demi suatu tujuan yang dia tidak tahu untuk apa. Sanusi lalu berkata akan menikahi Suster Dewi saja, tapi Dewi menolak dan keesokannya ditemukan sudah bunuh diri. Sanusi yang marah langsung menyeret anak setan itu, membenturkan kepalanya ke tembok, hingga mengalami geger otak.
Beberapa hari kemudian, setelah anak itu sadar, dia tidak mengingat apapun. Tapi dirumah sakit terus terjadi kekacauan, pasien-pasien masih banyak yang mati secara misterius hingga akhirnya Pak Sanusi sadar jika mata anak itu berubah berwarna merah dan ada orang yang menatapnya, maka pasti ada yang celaka. Pak Sanusi kemudian menutup matanya dan memasungnya kemudian menyuruh staff untuk meletakkannya di gudang belakang paling ujung rumah sakit agar menjauh dari pasien-pasien lain. Meski sudah menyebabkan banyak orang kehilangan nyawa, Sanusi sama sekali tidak ada niat untuk membunuh anak itu, dia justru berkata akan merawatnya sendiri dan mengirimkan makanan sendiri agar tidak ada yang masuk kesana, karena sangat berbahaya.
Meski kelihatan sabar dan tenang, Pak Sanusi sebenarnya sangat tertekan dengan kekacauan yang terjadi belakangan ini. Apa yang dilakukan pada anak itu memang sudah diluar batas hati nurani. Dan mereka tidak tahu, apakah yang mereka lakukan itu sebuah kebaikan atau justru kejahatan
Sementara itu, di acara proom night semua orang pada berdansa dan menari. Genk Pinky Mikiew melihat Stella dengan sinis. Lalu tiba-tiba Lano ninggalin Stella karena mau pergi bersenang-senang denga temennya. Cowok brengsek si Lano ini.
Disana juga ada Pak Panji yang saat memegang Stella, Stella bisa melihat kejadian di masa lalu ketika Panji dan Gabriella ribut masalah anak yang dikandung, karena Panji gak mau tanggung jawab, Gebi akhirnya menggugurkan kandunghanya. Stella terkejut dan pamit ingin mencari Lano. Tapi kemudian bertemu Vanya and the genk yang mengolok-olok Stella habis-habisan. Stella mendatangi Lano diluar yang tengah asik mabuk-mabukan bersama Jerry.
Gebi lanjut menonton rekaman video yang ternyata adalah Stella dan Pak Sanusi. Pak Sanusi mengikat Stella, dan mencoba membacakan ayat suci tapi Stella hanya teriak-teriak dan mengancam semuanya akan mati. Bahkan secara mengejutkan dalam video itu seperti memanggil nama Gebi sebagai pembunuh juga. Gebi terkejut dan berhenti menonton. Apa yang terjadi selanjutnya dengan Sanusi? Karena selama ini Pak Sanusi sangat taat beragama, dan sangat mempercayai Tuhan, tapi kejadian itu membuatnya mulai ragu akan kehadiran Tuhan, dan karena tidak ingin keraguan akan kehadiran Tuhan dalam dirinya semakin membesar, akhirnya Pak Sanusi memutuskan untuk bunuh diri, karena sangat mencintai Tuhan dan tidak ingin kejadian yang dialami belakangan ini membuatnya berpaling dari Tuhan.
Di acara Proom Night, Stella justru mau diperkosa oleh Lano. Tapi karena Stella memberontak dan membuat Lano kesal karena dirinya sudah ngaceng hebat, akhirnya Lano spontan mendorong Stella hingga jatuh menggelinding di tangga. Lano segera pergi dan dibelakang, Stella bangkit dengan mataerah.
Gebriella yang sadar jika mereka ada dalam bahaya karena sudah melepas anak setan itu segera menghubungi Panji dan memintanya agar mencari Stella.
Lano datang dengan panik dan Panji menanyakan Stella. Tapi Lano malah menjawab gak tahu. Tak berapa lama kemudian, Stella datang dengan pasukan roh jahatnya yang memenuhi seisi ruangan. Merasuki mereka satu-satu, dan menghabisi semua yang ada diaana dengan sangat amat mengerikan. Dipentalkan berkali-kali kr lantai sampai muntah darah, kepalanya dibentur ke trmbok berkali-kali sampai bocor, pokoknya semua yang ada di acara itu akan mati dan lantai dipenuhi dengan lautan darah. Lano sempat kabur dan sembunyi di toilet, tiba-tiba Jerry datang dan mengatakan semuanya sudah aman. Ternyata oh ternyata, itu jelmaan setan. Lano kembali lari keluar gedung tapi dicegat oleh Stella yang akhirnya membunuh Lano.
Panji datang dan meminta Stella menghentikan semuanya, namun Stella gak peduli karena Panji juga orang jahat. Stella akhirnya membunuh Panji bertepatan dengan Gebi yang datang kesana dan langsung menangisi jasadnya Panji.
Gebi bertanya kenapa Stella jadi jahat, tapi Stella membalas perkataannya jika Gebi juga bukan orang baik, bahkan diantara mereka yang sudah mati, Gebilah yang paling jahat karena sudah membunuh bayinya yang tak berdosa. Lalu kenapa Gebi masih membicarakan kebaikan jika dirinya sendiri adalah orang jahat.
Stella mengungkapkan jika dirinya adalah gambaran dari mereka yang sudah di sia-siakan. Kemudian Gebi datang mendekat dan Menusuk leher Stella dengan pulpen hingha darahmya muncrat berceceran. Roh jahat itu keluar dan Stella pingsan. Polisi yang sebelumnya dihubungi Gebi, segera datang setelah itu, namun raga Stella tiba-tiba menghioang dan hanya menyisakan gaun merahnya saja.
Di dapur RSJ Cempaka, Dulmatin yang lagi masak melihat ada rambut dan setelah diangkat, ternyata itu adalah sebuah kepala manusia yamg terpenggal. Dan ya, itu adalah kepala guru sialan yang mesum, yaitu pak Bagyo yang sudah dibunuh oleh Stella.
T A M A T
Videonya bisa kalian tonton di channel Youtube ARTV CMD / Klik link dibawah ini
KURELAKAN DONATKU DICOCOL PAK GURU DEMI NILAI UJIAN | #RINGKATS 63 ALUR CERITA ANAK SETAN (2009)
No comments:
Post a Comment